KAHLIL GIBRAN QUOTES

Sang Pujaan





Dialah yang disanjung-sanjung sampai gila.

Dialah pengkhayal yang menulis untuk menghancurkan moral kaum muda.

Andaikan kaum lelaki dan perempuan yang sudah beristeri/bersuami mengikuti pendapat-pendapat Gibran dalam hal perkawinan maka akan goyahlah sendi-sendi keluarga dan akan tesengal-sengallah dasar-dasar kehidupan masyarakat dan jadilah alam ini dan penduduknya semuanya sebagai syetan-syetan.

Waspadalah akan gaya tulisan Gibran yang indah memukau karena itu sebagian dari musuh-musuh kehidupan manusia. Gibran adalah perusuh bagi atheis dan kita menasehati penduduk gunung yang diberkati agar mereka membuang ajaran-ajarannya dan membakar karangan-karangannya sehingga ajaran-ajaran dan karangankarangannya itu tidak ada yang menempel dalam jiwa mereka.

Kita telah membaca karyanya "Sayap-sayap Patah" dan kita menemukan bahwa karyanya itu adalah racun dalam debu.

***

Itulah sebagian yang dikatakan orang-orang tentang diriku dan mereka benar, karena aku suka berbuat berlebih-lebihan sampai gila, aku suka kehancuran namun aku suka membangun, dan di dalam hatiku ada kebencian yang belum disucikan oleh orang-orang dan ada cinta yang belum luruskan oleh orang-orang, dan andaikan memungkinkan bagiku mempertemukan adat-istiadat, prinsip-prinsip utama dan kebiasaan-kebiasaan manusia maka pastilah itu akan meragukan. Adapun sebagian manusia mengatakan bahwa rulisantulisanku adalah racun dalam debu. Pernyataan itu menjelaskan hakekat, dari balik cadar yang tebal, bahwa hakekat itu telanjang, murni, yang itu sesungguhnya aku tidak mencampurkan racun dalam debu tetapi aku memisahkannya dan mencerai-beraikannya... Kecuali seorang budak yang menilai bahwa aku menuangkannya ke dalam gelas-gelas yang bersih lagi bening.

Adapun orang-orang yang menyanggah tentang aku di depan diri mereka, mereka berkata: Dia itu pengkhayal yang berenang sambil mengepak-ngepakkan sayapnya diantara awan-awan yang hitam menuju kilat-kilat gelas-gelas yang bening lalu ia tinggalkan apa yang ada di dalam gelas itu berupa minuman yang mereka anggap sebagai racun karena lambung mereka yang lemah tidak mampu mencerna minuman itu.

Sesungguhnya keluguan ini menunjukkan sikap tebal muka, akan tetapi bukankah tebal muka itu dengan segala kekasarannya itu lebih baik dari pada sikap khiyanat dengan segala kenikmatannya? Sesungguhnya tebal muka itu menampakkan dirinya dengan dirinya, adapun sikap khiyanat itu mengenakan pakaian yang bukan miliknya.

***
Kaum yang suka tertawa-tawa itu meminta Gibran untuk menjadi lebah yang terbang berputar-putar di taman-taman bunga mengumpulkan madu bunga untuk dijadikan sarang madu.

Kaum yang suka tertawa-tawa itu menyukai madu sementara mereka tidak bisa berbuat baik kecuali hanya makan saja. Dan madu hanya mencair di depan api dan tidak membeku kecuali bila diletakkan di atas es.

Kaum yang suka tertawa-tawa itu juga meminta Sang Penyair –Gibran untuk membakar sendiri dupa di depan sultan-sultan mereka, hakim-hakim mereka dan kepala-kepala uskup mereka, sementara angkasa timur telah menjadi kusut disebabkan oleh asap dupa-dupa yang keluar membubung dari samping kamar pengantin, altar-altar dan kubur-kubur, akan tetapi mereka tidak merasa cukup. Di dalam hari-hari kami para pemuja itu tunduk kepada al-Mutanabbi, para pengagum menyerupakan dengan al-Khansak dan tukang-tukang jiplak itu lebih cantik dari Shafiyuddin al Halli.

Kaum yang suka tertawa-tawa itu meminta orang 'alim untuk meneliti sejarah bapak-bapak dan kakek-kakek mereka, mendalami peninggalan-peninggalan mereka, adat istiadat mereka dan kebiasaan mereka sambil menguraikan hari-hari dan malam-malam mereka di antara lipatan-lipatan bahasa mereka, runtutan kata-kata mereka dan keindahan bahasa mereka.
1
2
3

PUISI KAHLIL GIBRAN