Hei orang yang lahir di atas
buaian derita, di asuh di atas pakaian kesusahan, menjadi besar dalam
rumah-rumah kesewenang-wenangan, kamulah yang akan memakan rotimu yang kering
karena tarikan nafas panjang dan meminum airmu yang bercampur dengan air mata dan kesedihan.
Hei tentara yang
menetapkan aturan-aturan manusia yang zalim hendaknya meninggalkan teman
perempuannya dan anak-anak kecil serta orang yang dicintainya dan hendaknya
pergi ke medan perang dan demi menunaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya.
Hei penyair yang
hidup dengan cara aneh di tanah kelahirannya dan yang tertutup di antara
pemuka-pemukanya dan rela hidup dengan segumpal tanah dan rela membagi roti
bersama daun-daun.
Hei yang
terpenjara dan terlempar dalam kegelapan karena dosa kecil yang dipaksakan oleh
yang durhaka yang membalas kejahatan dengan kejahatan dan yang telah
dibenamkan oleh orang yang paling berakal yang melontarkan perbaikan di
tengah-tengah kerusakan.
Dan kamu hei
perempuan miskin yang telah diberi Tuhan kecantikan yang dilirik oleh pemuda
cerdik lalu dia mengikutimu lalu dia melengahkanmu dan mengganti kemiskinanmu
dengan emas yang karena itu kamu serahkan dirimu kepadanya lalu dia
meninggalkanmu dalam keadaan ketakutan sehingga kamu menjadi gemetaran di depan
cakar-cakar kehinaan dan kesengsaraan.
Hei kalian orang
yang menyayangi orang yang lemah, kalian adalah pejuang-pejuang aturan hidup
manusia, kalian menderita dan yang membuat kalian menderita adalah hasil
kejahatan orang kuat dan dosa para hakim dalam kelaliman orang kaya serta
kebejatan hamba syahwat nafsu angkara.
Janganlah kalian
putus asa, karena ada orang-orang yang zalim terhadap alam, ada orang di balik
sesualu, ada orang di balik mendung, ada orang di balik debu kekacauan, ada
orang di balik segala sesuatu, yang kuat itu adalah Dia segala keadilan, segala
kasih sayang, segala rindu dan segala cinta.
Kalian seperti
bunga-bunga yang tumbuh dalam bayang-bayang. Angin sepoi akan berhembus dan
membawa benih-benih kalian menuju cahaya matahari sehingga kalian hidup disana
dengan kehidupan yang indah lagi menyenangkan.
Kalian adalah
orang-orang yang memandangi pohon-pohon yang gundul yang tertutupi oleh salju
musim dingin. Musim semi akan datang dan dan akan menutupi kalian dengan
daun-daun hijau yang lebat.
Kenyataan akan
merobek-robek penutup air mata yang menghapus senyum kalian.
Aku akan
menerima kalian wahai saudara-saudaraku dan aku akan mengolok-olok orang yang
menganiaya kalian.
